Karya:
Nama : Kusnul Qothimah
Kelas : X MIPA SMA Muhammadiyah 1 Bojonegoro
UNTUKMU IBUKU
Pada suatu hari hiduplah seorang anak yang rajin belajar dan bekerja keras namanya safira usianya 12 tahun.safira hidup bersama ibunya karena ayahnya meninggalkannya saat dia masih bayi.sehari hari safira berjualan kue untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dan ibunya,karena ibunya yang sedang sakit.terkadang ibunya tidak tega melihat putrinya berjualan namun apa daya dia tidak bisa melakukan apa-apa karena penyakit yang menyerang dirinya saat safira berusia 10 tahun.terkadang safira menangis melihat ibunya yang sedang sakit karena penyakit yang di derita ibunya selama 2 tahun.safira hanya bisa berdoa untuk kesembuhan ibunya yang sangat ia cintai.
Safira rela melakukan apa
apa demi ibunya ,ia ingin ibunya sembuh dan bisa melakukan aktivitas yang biasa
ibunya lakukan sebelum ibunya sakit.safira dan ibunya tabah menghadapi cobaan
yang allah berikan, safira rela putus sekolah karena ingin merawat ibunya yang
sedang sakit dan tidak ada biaya untuk dia sekolah.meskipun safira tidak
sekolah dia masih tetap semangat untuk belajar, terkadang safira membaca buku
yang ia miliki dulu di rumah.safira ingin membahagiakan ibunya karena dia belum
bisa membahagiakan ibunya.ibunya hanya bisa tersenyum melihat anaknya yang
bekerja keras dan semangat belajar meskipun anaknya sudah tidak sekolah.ketika
safira berjualan ia berhenti sejenak,dia menangis karena melihat anak anak
tetangganya yang mempunyai keluarga yang lengkap,bisa sekolah,dan bermain
bersama teman temannya.
“YA
ALLAH kapan aku bisa seperti mereka yang mempunyai keluarga lengkap,hidup enak,bisa
sekolah,dan bermain bersama teman temannya”.ujar safira sambil meneteskan air
mata.
lalu dia melanjutkan berjualan agar daganganya cepat habis.ketika safira tengah
berjualan ada ibu ibu yang mau membeli daganganya itu.ibu ibu itu berkata
“nak
kue ini harganya berapa?”. ujar ibu itu.
“ohh
kue ini ,harganya Rp.10.000 dapat 4,apakah ibu mau beli?”.ujar safira
“iya
saya mau beli Rp.50.000”.ujar ibu itu.
Betapa senangnya hati safira karena
ada orang yang mau membeli daganganya dengan jumlah yang banyak.safira sangat
bersyukur karena rezeki yang di berikan oleh allah,dia yakin setiap kesulitan
pasti ada kemudahan yang bisa ia lalui bersama ibunya. Ketika safira mau pulang
di tengah jalan ia menemukan dompet berwarna hitam.lalu safira mengambilnya dan
membuka dompet itu betapa terkejutnya dia melihat isi dompet yang di dalamnya
terdapat beberapa lembar uang pecahan senilai Rp.100.000.safira bingung harus
bagaimana, Ketika dia mau mengembalikan dompet itu dia tidak tahu pemilik
dompet itu.lalu safira berpikir sejenak dan dia berkata
“apa
aku harus mengambil uang ini kan aku tidak tahu pemiliknya apa lagi di dompet
ini tidak ada KTP atau kartu identitas yang lain,kalau aku mengambil uang ini
aku bisa membawa ibu pergi ke rumah sakit agar ibu cepat sembuh tapi ini kan
bukan hak ku. Kata ibu aku harus mengembalikan barang yang tidak sengaja aku
temukan di jalan atau di manapun,tetapi aku tidak tahu pemiliknya.lebih baik
aku simpan dulu dompet ini di rumah dan aku akan memberi tahu ibu bahwa aku
habis menemukan dompet”.
Lalu safira pulang dengan membawa dagangannya yang
masih tersisa dan dompet tersebut,setelah sampai di rumah safira menceritakan
kejadian yang baru ia alami kepada
ibunya
ibu,aku habis menemukan dompet yang di dalamnya ada
beberapa lembar uang Rp.100.000 aku senang sekali.”ujar safira
“apa kamu mengembalikan dompet itu nak”.ujar ibu
safira
“tidak ibu,aku tidak mengembalikanya”.ujar safira
“kenapa kamu tidak mau mengembalikannya,kamu tergiur
dengan uang itu nak, ibu kan sudah bilang kamu jangan mengambil hak yang bukan
milikmu meskipun kita hidup susah.kita jangansampai mengambil hak orang
lain”.ujar ibu safira
“tidak begitu ibu,aku tidak mengembalikan dompet itu
bukan karena dompet itu aku tergiur uang itu tetapi aku tidak tahu siapa
pemiliknya “.
“ohh begitu ya,ibu kira kamu mau mengambil uang
itu.maafkan ibu karena ibu tidak bisa membahagiakan kamu dan kamu harus putus
sekolah demi merawat ibu yang sedang sakit.seandainya ayah kamu tidak
meninggalkan kamu dan ibu pasti kita tidak hidup seperti ini,tetapi harus
bagaimana lagi ini sudah takdir yang harus kita jalani bersama”.ujar ibu sambil
meneteskan air mata.
“ibu tidak usah ngomong seperti itu,safira ikhlas
merawat ibu dan safira juga sayang ibu apapun akan safira lakukan demi ibu yang
safira cintai karena hanya ibu yang satu satunya safira miliki”.ujar safira
sambil menghapus air mata ibunya yang
dari tadi menetes.
Dan keesokan harinya safira kembali berjualan. ketika
di tengah perjalanan safira melihat lelaki tua yang sedang mencari sesuatu,lalu
safira bertanya kepada lelaki itu.
“maaf pak tadi saya melihat bapak sedang mencari
sesuatu,apa bapak kehilangan barang”.kata safira
“kemarin saya kehilangan dompet”.
“dompet”.kata safira
"iya dompet,apa kamu melihat dompet saya yang berwarna
hitam dan di dalamnya ada beberapa lembar uang
Rp.100.000”.kata lelaki itu
Safira baru ingat kemarin dia baru saja menemukan
dompet .
"oh iya saya baru ingat kemarin saya menemukan
dompet.apa ini dompet bapak”.kata safira sambil menyerahkan dompet itu.
"iya ini dompet saya yang hilang.terima kasih kamu
sudah menemukan dompet saya”.kata lelaki itu
“iya sama sama,bapak cek dulu isinya siapa tahu ada
yang kurang”.kata safira
“tidak ada yang kurang”.kata lelaki itu
"Ketika saya mau mengembalikan dompet ini saya tidak
tahu siapa pemiliknya,karena tidak ada KTP atau kartu identitas di dalamnya
jadi saya berpikir untuk menyimpan dompet ini”. kata safira
“kamu baik sekali nak,oh iya siapa nama kamu?”.tanya
lelaki itu
“nama saya safira pak”.jawab safira
“jangan panggil saya pak panggil saja saya om”.kata
lelaki itu”
“iya om,kalau nama om sendiri siapa”.tanya safira
“nama saya om Lukman”.jawab
lelaki itu
lelaki itu pun kembali bertanya
“kenapa kamu berjalan?memangnya
orang tua kamu di mana”.kata lelaki itu
“saya jualan karena ibu saya
sakit jadi saya yang menggatikan ibu saya berjualan untuk mencari uang.saya
hidup bersama ibu saya karena ayah saya meninggalkan saya waktu saya masih
bayi”.kata safira
“maafkan saya karena saya tidak
tahu”.kata lelaki itu
“iya om tidak apa apa”.kata
safira
“ini saya kasih uang sebagai
tanda terima kasih saya sama kamu,karena kamu sudah menemukan dompet saya”.
“terima kasih om,dengan uang ini
saya bisa membawa ibu berobat ke rumah sakit”.kata safira
“kenapa uang ini tidak kamu buat
belanja kebutuhan sekolahmu”.kata lelaki itu
“saya tidak sekolah om karena
saya tidak mempunyai biaya untuk sekolah dan saya ingin merawat ibu saya yang
sedang sakit,kesembuhan ibu saya lebih penting dari pada segalanya karena saya
sangat sayang kepada ibu saya hanya ibu saya yang satu satunya saya
miliki”.kata safira
“mulia sekali hatimu nak.saya
bangga dengan kamu,kamu rela tidak sekolah demi merawat ibu kamu dan bekerja
keras untuk mencukupi kebutuhan hidupmu dan ibumu”.kata lelaki itu
“rumah kamu dimana nak biar saya
antar kamu pulang”.
“terima kasih om karena om sudah
mau mengantar saya”.kata safira
sesampainya
di rumah safira,lelaki itu terkejut karena melihat wanita yang ada di rumah
safira.dia adalah ibu safira yang tak lain mantan istrinya.
“Dewi ini beneran kamu”.kata
lelaki itu
“mas Lukman,ngapain kamu di rumah
aku”.kata ibu
“ibu kenal dengan om Lukman
“.tanya safira
“lelaki itu adalah ayah kandung
kamu”.kata ibu
“dia ayah kandungku”.kata safira
sambil terkejut
“jadi safira itu anak kandung aku
yang selama ini aku tinggalkan.safira ayah kangen dengan kamu ayah ingin
memeluk kamu”.
“ayah safira juga kangen sama
ayah safira ingin kita berkumpul seperti dulu waktu safira baru lahir”.kata
safira sambil menangis dan memeluk ayahnya
"ayah akan membawa ibu berobat
agar ibu cepat sembuh dan kitab bisa berkumpul seperti dulu
“ayah beneran mau mengantar ibu
pergi ke rumah sakit,tapi kapan”.kata safira
“bagaimana kalau sekarang lebih
cepat lebih baik”.kata lelaki itu
Lalu mereka bertiga pergi ke rumah sakit.sesampainya di rumaha sakit ibunya safira di periksa oleh dokter,dan dokter memberi tahu bahwa ibunya safira terserang pnyakit gagal ginjal.ginjal ibunya safira rusak jadi ibunya safira butuh donor ginjal tetapi di rumah sakit tidak ada stok ginjal untuk ibunya safira.safira sedih karena tidak ada ginjal buat ibunya.ketika mau pulang dari rumah sakit safira tertabrak mobil dan terluka parah,lalu safira di bawa ke rumah sakit.dan dokter menyatakan bahwa umur safira tidak Panjang lagi karena pendarahan di otaknya akibat kecelakaan tersebut.lalu safira ingin mendonorkan ginjalnya untuk ibunya yang dia cintai sebelum dia meninggal,dokter dan orang tuanya pun menuruti permintaan safira meskipun mereka tidak rela kehilangan safira.operasi pun di mulai selama berjam jam ,setelah operasi safira menghembuskan nafas terakhirnya akibat pendarahan di otaknya.orang tuanya sedih karena kehilangan anak yang di cintainya.ayahnya menyesal karena pernah meninggalkan safira ketika safira masih hidup dan kini safira pun meninggalkan mereka untuk selama lamanya.safira lebih mementingkan kesembuhan ibunya di bandingkan keselamatannya karena dia mengetahui bahwa hidupnya tidak akan lama lagi jadi safira mendonorkan ginjalnya untuk ibunya agar bermanfaat bagi ibuya dan kematiannya tidak sia-sia.
Ceritanya mengandung bawang 😢
BalasHapususia 12 th, sudah boleh melakukan donor ginjal?
BalasHapus