Langsung ke konten utama

Sosialisasi AKM dan Implikasinya bagi Pembelajaran

Rapat sosialisasi SMA Muhammadiyah 1 Bojonegoro bersama pengawas pembina

    Bojonegoro, Senin (08/02/2021). SMA Muhammadiyah 1 Bojonegoro mengadakan rapat pertemuan dengan pengawas pembina, Dra. Sri Restu Wahyuningsih, M.M.Pd dalam rangka sosialisasi asesmen kompetensi minimum (AKM). Mulai tahun ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional (Kemdikbud) telah mencanangkan program tersebut guna menjaga kualitas pendidikan setelah ujian nasional (UN) ditiadakan. Dalam rapat tersebut, pengawas yang akrab dipanggil Restu menjelaskan bahwa tujuan AKM adalah mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik. "Jadi AKM, selain melakukan perbaikan mutu pembelajaran bagi satuan pendidikan, juga sebagai sistem evaluasi terhadap tingkat pemerataan pendidikan oleh pemangku kebijakan," jelasnya. Dengan adanya AKM, akan tampak bagaimana proses pembelajaran dan hasilnya di SMA Muhammadiyah 1 Bojonegoro. 
    Adapun proses pembelajaran tersebut berkaitan dengan kemampuan minimum kognitif siswa untuk menyerap dan memahami materi pelajaran. Kemampuan minimum kognitif dalam AKM terbagi menjadi dua, yaitu literasi dan numerasi. Keduanya merupakan kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa, khususnya SMA Muhammadiyah 1 Bojonegoro. Menurut Waka Kurikulum sekolah, Nanik Sunarti, S.Pd., bahwa jika kompetensi dasar siswa kuat dan bagus, maka implikasinya tidak hanya pembelajaran di sekolah, melainkan pada pemecahan masalah dalam kehiduapan sehari-hari. Dalam kaitannya dengan kehidupan masa kini tentunya memerlukan kemampuan analisa literasi dan numerasi yang baik untuk menyelesaikan berbagai kasus. "Ini (AKM.red) untuk awal dari daya pikir kritis sehingga siswa-siswa mampu memaksimalkan potensinya," pungkasnya. 
     Potensi siswa dapat berkembang secara maksimal dengan dukungan kompetensi dasar yang kuat. Padahal potensi tersebut sangat mempengaruhi kecakapan hidup seseorang di abad-21. Pada zaman dimana teknologi berkembang pesat menuntut individu dapat beradaptasi agar tidak terjadi lag culture. Selain itu, penting juga bagi individu untuk memahami prinsip-prinsip kehidupan yang tercermin dari Pancasila. Natikah, Waka Kesiswaan SMA Muhammadiyah 1 Bojonegoro sepakat dan mendukung agar setiap siswa tidak sekadar memahami Pancasila secara tekstual. "Lebih utama dari itu, para siswa wajib untuk paham Pancasila secara kontekstual sebagai pedoman hidup sehari-hari. Maka dari itu, agar nilai-nilai positif dalam semua mata pelajaran dapat diambil siswa harus memiliki kemampuan literasi yang bagus," ujarnya. (hmy/Humas)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Olimpiade Sains Nasional Kabupaten (OSN-K) Tahun 2024 : Antusiasme Tinggi Peserta Didik Ikut OSN-K

 Diikuti 27 Peserta Didik, Capai Jumlah Terbanyak dari Tahun Sebelumnya              pelaksanaan OSN-K hari pertama di lab komputer SMAMUTU         Bojonegoro, SMA Muhammadiyah 1 Bojonegoro - OSN-K tahun 2024 masih berlangsung. Hari kedua penyelaksanaan olimpiade sains nasional tingkat kabupaten Bojonegoro (OSN-K) tahun 2024 (Rabu, 27/03/2024) diikuti oleh lima peserta didik dari SMA Muhammadiyah 1 Bojonegoro maupun SMA MBS Al-Amin. Tes yang dikerjakan oleh lima peserta didik tersebut meliputi empat mata pelajaran kimia dan satu ekonomi. Sebelumnya, jumlah peserta yang mengikuti OSN-K pada hari pertama (Selasa, 26/03/2024) sebanyak 22 peserta didik. Sedangkan kapasitas laboratorium komputer hanya tersedia 20 unit PC sehingga pengerjaan tes nya secara bergantian. Meskipun demikian, SMA Muhammadiyah 1 Bojonegoro selaku penyelenggara tetap mengapresiasi kepada para peserta didik yang ikut OSN-K. Kepala sekolah, Novy Cahya Kuncara,...

Pelantikan Pimpinan Ranting IPM 2022/2023

 Harapan Bagi Kemajuan IPM Panitia dan anggota pelantikan pimpinan baru IPM    Selasa (29/03/2022), pimpinan ranting IPM SMA Muhammadiyah 1 Bojonegoro yang baru resmi dilantik untuk periode satu tahun kedepan mulai 2022. Prosesi yang disaksikan kepala sekolah tersebut dihadiri oleh seluruh siswa, guru, serta dua perwakilan dari PC-IPM, Asy-syfa Mahardika dan Najwa Armedia.  Kepala sekolah turut mendampingi    Beberapa siswa ditunjuk sesuai diktum dalam SK PC-IPM untuk menggantikan kepengurusan lama. Mereka diantaranya, Fatimah Az Zahra Salsabila sebagai Ketua Umum, Diorama Armoureza sebagai Ketua Kajian Dakwah Islam, Anggiria Nur Faiza sebagai Ketua Pengkajian Ilmu Pengetahuan, Angga Yulianto sebagai Ketua Apresiasi, Seni Budaya dan Olahraga, Metika Sari sebagai Ketua Pengkaderan, Fahrur Rozi sebagai Ketua Advokasi, Kusnul Qotimah sebagai Sekretaris Umum, dan Eka Bintang Jhota Nur Jannah sebagai Bendahara Umum. Pengambilan sumpah dari anggota terpilih IPM ...

Jagongan FOSKAM 2023 Kediri

Wujudkan Lembaga Pendidikan Muhammadiyah Berkemajuan Melalui Silaturrahim. Peserta menghadiri FOSKAM Gumul, Kediri (15/11/2023), menjadi tempat pelaksanaan acara Forum Silaturahmi dan Komunikasi Kepala Sekolah Muhammadiyah (FOSKAM) perwakilan Jawa Timur bagian barat. Peserta FOSKAM yang terdiri dari kabupaten Pacitan, Magetan, Ngawi, Ponorogo, Madiun, Bojonegoro, Jombang, Nganjuk, Kediri, Blitar dan Tulungagung tampak membanjiri lokasi Basement Simpang Lima Gumul.  Panitia mencatat jumlah peserta FOSKAM kali ini adalah terbanyak dari sebelumnya, yaitu  hingga 580-an orang. "Alhamdulillah meskipun kegiatan diinformasikan tanpa undangan tertulis justru peserta yang ikut sampai 580-an orang", jelas Aris Nasution, koordinator FOSKAM Jatim bagian barat. Dirinya menyampaikan bahwa sebagai forum semiformal satu-satunya di PWM Jatim, pertemuan rutin 4 bulanan ini mengambil tema "Together for Making A Bright Change" yang artinya adanya perubahan yang lebih baik terjadi pada...